SAMPLING MENURUT PARA AHLI
Rumus Sampling menurut Ahli Indonesia :
1. Rumus slovin menurut Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd.
Menurut
Sugiyono (2014:116) definisi sampel yaitu sebagai berikut:
“Sampel
merupakan bagian dari jumlah dan ciri khas yang dimiliki oleh populasi
tersebut.”
Pengukuran
sampel ialah suatu langkah dalam menentukan besarnya sampel yang diambil dalam
melaksanakan sebuah penelitian.
Selain
itu juga harus diperhatikan bahwa sampel yang dipilih menunjukkan karakteristik
populasi sehingga akan terlihat dalam sampel yang kita pilih, dengan kata lain,
sampel harus bisa menggambarkan keadaan populasi yang sebenarny.
Nah,
untuk menghitung penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu, maka digunakan
rumus Slovin, yakni sebagai berikut:
Keterangan
:
N =
Jumlah sampel
N =Jumlah populasi
e2= Taraf nyata atau batas kesalahan
Untuk
menentukan jumlah sampel yang hendak dipilih, penulis harus menggunakan tingkat
kesalahan sebesar 5%, karena dalam setiap melakukan penelitian tidak mungkin
hasilnya sempurna 100%, makin besar tingkat kesalahannya maka semakin sedikit
ukuran sampel tersebut.
Jumlah
populasi sebagai dasar perhitungan yang sering kali digunakan adalah 30 orang,
dengan perhitungan seperti berikut ini:
Berdasarkan
rumus di atas bisa dihitung sampel dari populasi berjumlah 30 orang dengan
jumlah kesalahan 5%, maka sampel 28 responden.
Notasi
rumus slovin
ari
notasi diatas, n adalah jumlah sampel minimal, nilai N adalah populasi
sedangkan nilai e adalah error margin. Berangkat dari ide perihal margin error
inilah mungkin sang pencipta dari rumus ini memberikan kesempatan kepada para
peneliti untuk menetapkan besar sampel minimal berdasarkan tingkat
kesalahan atau margin of error.
Misalnya
sebuah penelitian dengan derajat kepercayaan 95%, maka tingkat kesalahan adalah
5%. Sehingga peneliti dapat menentukan batas minimal sampel yang dapat memenuhi
syarat margin of error 5% dengan memasukkan margin error tersebut ke dalam
formula atau rumus slovin.
Contoh Cara Hitung Rumus Slovin
Berdasarkan
notasi rumus besar sampel penelitian minimal oleh Slovin diatas, maka apabila
kita punya 1.000 orang dalam sebuah populasi, kita bisa tentukan minimal sampel yang
akan diteliti. Margin of error yang ditetapkan adalah 5% atau 0,05.
Perhitungannya
adalah:
n =
N / (1 + (N x e²))
Sehingga: n
= 1000 / (1 + (1000 x 0,05²))
n =
1000 / (1 + (1000 x 0,0025))
n =
1000 / (1 + 2,5)
n =
1000 / 3,5
n =
285,7143
Apabila
dibulatkan maka besar sampel minimal dari 1000 populasi pada margin of error 5%
adalah sebesar 286.
2. Rumus slovin menurut Dr. Drs. Husein Umar MBA, M.M., S.E.
Misalnya dalam buku yang ditulis oleh Husein Umar (2004) tidak diperoleh suatu keterangan mengenai:
(1) Apakah rumus Slovin ditujukan untuk penelitian yang mengukur ratarata, total, proporsi populasi, atau yang lainnya.
(2) Berapa besar a yang digunakan, sehingga kita tidak bisa mengetahui tingkat keandalan dari rumus tersebut.
(3) Keragaman populasi yang bagaimana dan berapa besarnya yang dimasukan dalam rumus tersebut, apakah varians (s2) atau P(1-P).
(4) Rumus tersebut hanya memberi kesempatan kepada pemakainya untuk memasukan nilai galat pendugaan yang bisa ditolelir (d). Agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, penulis mulai dengan mencoba beberapa rumus umum (generik) untuk menentukan ukuran sampel, kemudian mengkomparasikannya dengan rumus Slovin. Lebih rinci mengenai asal muasal rumus Slovin itu, bisa dilihat dengan mencermati persamaan-persamaan berikut ini :
|
|
Dari penurunan rumus generik di atas, dihasilkan sebuah persamaan yang persis sama dengan rumus Slovin. Sehingga dengan mencermati persamaan-persamaan matematis tersebut, dapat diketahui beberapa keterangan mengenai rumus Slovin yaitu: (1) Rumus Slovin dapat dipakai untuk menentukan ukuran sampel, hanya jika penelitian bertujuan untuk yang menduga proporsi populasi. (2) Asumsi tingkat keandalan 95%, karena menggunakan alfa=0,05, sehingga diperoleh nilai Z=1,96 yang kemudian dibulatkan menjadi Z=2. (3) Asumsi keragaman populasi yang dimasukan dalam perhitungan adalah P(1-P), dimana P=0,5. (4) Nilai galat pendugaan (d) didasarkan atas pertimbangan peneliti.
Rumus Sampling menurut Ahli Luar
1 . Menurut ahli luar dengan rumus (Cochran,W.G.1977)
Cochran, W. G. (1977), dalam bukunya berjudul “Sampling
techniques” edisi ke 3 menjelaskan suatu formula sampling yang dapat anda
jadikan referensi. Cochran membagi 2 teknik menentukan sampel berdasarkan data
populasi yang bersifat kontinu dan bersifat kategori.
Formula Cochran untuk data kategori :
dimana:
n = ukuran sampel yang akan kita cari
z = nilai tabel z ( tabel distribusi normal) pada tingkat
kepercayaan tertentu.
p = proporsi kategori dari total seluruh kategori. Nilainya
berupa nilai desimal antara 0-1, misal 0.5, 0.2, dst.
q = proporsi kategori lain selain p yang juga dituliskan sebagai
(1-p)
e = margin error
Contoh :
katakan kita ingin mengevaluasi program penyuluhan yang mengajak
petani untuk menggunakan metode baru. Anggaplah populasinya besar tetapi kita
tidak tahu persentase dari penerimaan metode baru tersebut. Oleh karena itu,
kita berasumsi tingkat penerimaannya 50:50 atau p = 0,5. Selanjutnya kita pilih
α = 0,05 dan keakuratan 5% . Jumlah sampel yang diperlukan adalah sebagai
berikut:
Formula
Cochran :
n = ukuran sampel yang akan dicari
z = nilai z berdasarkan pada alpha tertentu, lihat tabel z
s = standard deviasi dari populasi, dan
e
= margin error
2. Formula Jacob Cohen (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:179)
N
= L / F^2 + u + 1
Keterangan :
N = Ukuran sampel
F^2 = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel
Power (p) = 0.95 dan Effect size (f^2) = 0.1
Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76
maka dengan formula tsb diperoleh ukuran sampel
N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6, dibulatkan 203
Sumber
:
https://hardiansyah--8020180055.blogspot.com/2020/04/blog-post_8.html
https://adiwahyudi310.wordpress.com/sampling-menurut-para-ahli/